Curhatan Pembelajaran Daring Naufal Suhermanudin

Curhatan Selama Pembelajaran Daring

Hai , namaku Muhammad Naufal Suhermanudin dari kelas XII MIPA 7 SMAN 1 LEMBANG. Ini curhatanku selama pembelajaran secara daring. Sejak pertengahan bulan Maret 2020 sampai sekarang aku mengalami fase yang bisa dibilang tidak tentu bahkan ketika belajar aku banyak mengalami kesulitan. Kesulitan apa saja sih ? Jelas banyak , mulai dari bagaimana aku bisa memahami materi atau ngga , banyak gangguan eksternal , bahkan sampai kuota pun menjadi salah satu masalahanya....

Aku merasa sulit memahami pembelajaran terutama pembelajaran yang banyak hitungan dan teorinya seperti Matematika , Fisika , Kimia . Tetapi aku lebih bangga dengan nilaiku yang apa adanya dan hasil jerih payah sendiri bukan mencontek dan menyalin pekerjaan teman seperti beberapa teman yang lain , karena disini aku ingin paham dan belajar materinya bukan belajar menulis. Tetapi aku selalu mencoba dan mencoba untuk mengerti apa materi yang bapak ibu guru sampaikan.

Selain itu ketika aku belajar Kimia bersama Pak Ali terasa gampang gampang susah sih karena tidak diterangkan secara langsung dan sulit untuk berdiskusi. Nahh tugas apa saja yang sudah aku selesaikan ? Pada tugas pertama kali Pak Ali memberikan tugas apa saja sifat koligatif larutan dan berikan beberapa contohnya akupun mengerjakannya secara nyicil hihi... Kurang lebih 6 lembar kertas totalnya.Dan akupun tidak lupa ketika aku membuat es krim sendiri dan kunikmati sendiri , sayangnya pak Ali ga nyobain hihihi...

Di pertemuan selanjutnya aku mendapat tugas untuk merangkum perihal materi yang sebelumnya aku pelajari dan aku tulis. Yang paling menyenangkan adalah tugas berkelompok karena teman temanku berkunjung ke rumah untuk mengerjakan tugas kelompok yang diberikan pak Ali . Aku kedapatan mengerjakan beberapa soal dan mengetiknya di laptop. 

Dan ada beberapa tugas lainnya. Sebenarnya sih tugas tugas yang diberikan pak Ali sulit sulit mudah , terutama sulit itu untuk memahami dan bagaimana cara menghitungnya. 

Ada lain halnya gangguan masalah eksternal. Terutama kedua orang tuaku yang selalu menyuruh nyuruh disaat tugasku belum selesai. Dan orang tuaku seperti tidak mengerti waktu belajar dan waktuku untuk beristirahat. Ada lain halnya dalam masalah kuota , masalah kuota katanya sudah diberikan kuota belajar berpuluh puluh giga byte. Tetapi....
Kuota itu saya rasa tidak terpakai untuk belajar. Kenapa? Karena yang kami butuhkan adalah kuota internet seperti untuk WhatsApp, Google , YouTube , dan Instagram. Loh kenapa ??? Karena para bapak ibu guru lebih sering mengakses pembelajaran lewat aplikasi WhatsApp. Dan para guru juga selalu memberikan link youtube untuk ditonton , dan terkadang bapak / ibu guru juga mengharuskan kita mengupload tugas ke Instagram. Dan aplikasi WhatsApp , Google , Instagram , YouTube tidak didukung kuota belajar yang diberikan pemerintah. Kuota belajar hanya bisa dipakai untuk mengakses aplikasi bimbel online berbayar seperti ruangguru , zenius , dan google classroom. Sementara bapak dan ibu guru tidak pernah memberikan tugas lewat ruangguru/zenius karena itu berbayar.
Semoga kedepannya kalau dikasih kuota dari pemerintah / sekolah kuharap itu kuota internet . Karena itu akan sangat membantu semua siswa / guru dalam pembelajaran.

Mungkin hanya ini curhatan dan aspirasiku . Semoga bapak / ibu guru membaca dan merealisasikan curhatanku . Terimakasih ❤️


28 September 2020