Energi Alternatif Pengganti Baterai dari Kulit Pepaya
Nama : Muhammad Naufal Suhermanudin
Kelas : XII MIPA 7
Absen : 21
SMAN 1 LEMBANG
Kulit Pepaya sebagai Energi Alternatif Pengganti Baterai
Listrik bisa mati kapan saja , dan baterai akan ada masa habisnya. Kita tidak perlu bingung , kita dapat menciptakan energi alternatif pengganti baterai dari kulit pepaya. Energi alternatif dari kulit pepaya sangat mudah dibuat dan sangat efisien.
Rumusan Masalah
1. Mengapa harus kulit Pepaya ?
2. Bagaimana cara membuatnya ?
3. Apa kandungan yang terdapat dalam kulit pepaya ?
Kulit pepaya juga sangat potensial untuk digunakan. Kulit pepaya memiliki keunggulan yaitu bahan baku mudah diperoleh, ramah lingkungan, dan bernilai ekonomis. Tahapan pembuatan biobaterai dari kulit pepaya diawali dari tahap preparasi kulit pepaya, tahap pembuatan pasta hingga uji aplikasi biobaterai. Biobaterai dari kulit pepaya merupakan salah satu baterai sel kering yang menggunakan prinsip sel galvanik/sel volta. Pada prinsipnya, sel volta memanfaatkan reaksi reduksi-oksidasi (redoks) spontan untuk menghasilkan tegangan listrik. Reaksi redoks terjadi pada suatu elektroda (anoda dan katoda). Anoda merupakan elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi dan katoda merupakan elektroda tempat terjadinya reaksi reduksi.
Berdasarkan ujicoba yang telah dilakukan, voltase yang dihasilkan dari biobaterai kulit pepaya yaitu 1,2 V dengan perbandingan garam NaCl terhadap kulit pepaya yaitu (1:5). Hal ini menarik untuk dikaji lebih lanjut karena voltase baterai pada umumnya yaitu 1,5 V. Dengan pengembangan yang lebih lanjut, bukan tidak mungkin bahwa limbah buah dan sayur dapat menjadi sumber energi alternatif (bio-baterai) menggantikan baterai konvensional yang dapat dipakai masyarakat.
Lalu bagaimana cara membuatnya? Kulit pepaya dipadatkan lalu Baterai ditutup dan disegel. Baterai yang sudah diisi kulit durian kemudian diuji dengan AVO meter untuk mengetahui daya kuat arus dan beda potensial tegangan yang dihasilkan. Ternyata ada beberapa faktor yang mempengaruhi beda potensial tegangan dan arus pada baterai kulit pepaya salah satunya konsentrasi.
Didalam kulit pepaya terdapat zat elektrolit yang dilatarbelakangi oleh kandungan dalam buah yang berupa asam askorbat, asam sitrat, dan NADH (Nikotinamida Adenosin Dinukleotida Hidrogen) sebagai penghasil energi sel, yang dalam kondisi tertentu bahan kimia tersebut bertindak sebagai elektrolit. Pada biobaterai kulit pepaya, anoda selnya terbuat dari sebuah wadah seng yang bersentuhan dengan mangan dioksida (MnO2) dan sebuah elektrolit natrium klorida (NaCl).
Kesimpulan
Limbah kulit pepaya berpotensi diciptakan menjadi biobaterai yang ramah lingkungan , meskipun energi listrik yang dihasilkan tidak besar, namun sumber energi alternatif ini dapat dimanfaatkan oleh kita karena lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan di saat-saat mendesak. Kita patut bersyukur di Indonesia terdapat banyak sumber daya Alam yang diberikan sang pencipta kepada tanah Nusantara ini.
Bandung , 6 Oktober 2020